Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Sebab Turun Surat Indah Al-Qadr

Oleh: @UstadzKembar Salah satu hadiah besar dan spesial untuk Ummat Nabi Muhammad ﷺ adalah Lailatul Qadar, malam yang nilainya melebihi 1000 bulan. Malam ini tersebut dengan indah di dalam surat Al-Qadr, dan berikut asbabun nuzul-nya (sebab turun): Sayyidina Anas bin Malik RA meriwayatkan: Rasulullah pernah memikirkan tentang umur ummat terdahulu yang berumur panjang. Nabi berduka karena mustahil bagi umatnya dapat menandingi ibadah dengan ummat terdahulu. Lalu datang Jibril AS membawa wahyu surat Al-Qadr. Dan Nabi ﷺ bersabda: إِنَّ اللهَ وَهَبَ لأُمَّتِيْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, وَلَمْ يُعْطِهَا مَنْ كَانَ قَبْلَهُمْ. “Sesungguhnya Allah memberikan Lailatul Qadar untuk ummatku, dan tidak memberikannya untuk (ummat-ummat) sebelumnya”. Dalam Kitab Duratun Nashihiin diceritakan diantara sebab turunnya ayat surat Al-Qadr, ketika hampir wafatnya Nabi ﷺ, Beliau bersedih karena sudah merasakan akan berpisah dengan ummatnya. Beliau ﷺ bersabda : "Apabila aku telah meninggal dunia, maka

Rahasia Kemenangan Badar

Oleh: @UstadzKembar 17 Ramadhan masyhur dikenal sebagai malam Nuzulul Qur'an. Malam dimana Sang Maha Luhur menancapkan Ayat-Ayat Cinta-NYA kedalam sanubari ummat manusia melalui kekasih-NYA Nabi kita tercinta Sayyiduna Muhammad SAW. Ayat-Ayat Cinta-NYA membawa dan menunjukkan kita kepada kemenangan sejati. Peringatan Nuzulul Qur'an mengingatkan kita pula pada peristiwa besar di lembah Badar yang terjadi pada tahun kedua Hijriyyah persis pada tanggal yang sama 17 Ramadhan. Hingga kejadian itu pun diabadikan dalam barisan Ayat-ayat Cinta-NYA وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ "Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya." (QS Ali Imran 123) Lihatlah ketika para Shahabat Ahlul Badr mampu meraih kemenangan indahnya dalam keadaan berpuasa, mereka mereguk kemuliaan besar dalam bulan Ramadha

Waktu Mustajab di Bulan Ramadhan

Oleh : @UstadzKembar Berikut waktu yang terbaik dalam berdoa di bulan Ramadhan : 1. Waktu sahur Ibnu Hajar juga menjelaskan : أَن آخر اللَّيل أَفضَل للدعاء وَالاِستِغفَار ويشهد له قوله تعالى والمُستَغفِرِين بالأسحارِ وَأن الدعاء فِي ذَلِكَ الوَقت مجاب “Bahwa akhir malam sangat afdhal untuk berdoa dan beristighfar. Dalilnya firman Allah : ‘yaitu orang-orang yang rajin beristighfar di waktu sahur.’ Dan bahwa doa di waktu sahur itu mustajab.” (Fathul Bari, 3/31). 2. Saat berpuasa ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ “Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad) 3. Ketika berbuka puasa Nabi SAW bersabda : ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika

Amalan Yang Tak Tertimbang

Oleh : @UstadzKembar Ada 3 amalan yang tidak ditimbang dihari kiamat karena begitu besar pahalanya ( لا تدخل الموازين ) : 1. Yang memaafkan manusia (العفو عن الناس) Pahalanya tiada berbilang. Berfirman Allah SWT : فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ... "Maka barangsiapa yang memaafkan dan yang berbuat baik maka pahalanya disisi Allah ..." (QS Asy-Syura : 40) 2. Kesabaran (الصبر) Pahala dari kesabaran pun juga tidak terhingga. Allah SWT berfirman : إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ "Hanya saja dipenuhi pahala mereka yang bersabar tanpa perhitungan." (QS Az-Zumar : 10) 3. Puasa (الصيام) Pahala orang yang berpuasa juga tidak kalah besarnya, seraya Allah SWT berfirman : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِى بِهِ "Setiap amal anak Adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa maka sesungguhnya untuk-KU dan AKU yang langsung akan memberi pahala puasanya tersebut." (Hadits Al

Pintu Surga Ar-Rayyan

Oleh : @UstadzKembar Allah SWT akan menyediakan pintu khusus kepada ummat yang berpuasa di surga nanti, yang dinamai Ar-Rayyan. Pintu surga Ar-Rayyan ini hanya disediakan bagi umat yang berpuasa dengan penuh kesungguhan. Hadits Nabi SAW : إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ "Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang bernama Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasukinya pada hari kiamat. Tidak ada seorangpun yang memasukinya selain mereka. Akan ada yang berseru, 'Manakah orang-orang yang berpuasa?’. Maka bangkitlah mereka. Dan tidak akan memasukinya selain mereka. Apabila mereka telah masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tidak akan ada lagi yang masuk melewatinya seorang pun." (HR Bukhari) ‘Ar-Rayyan’ (الرَّيَ

Tarhib Ramadhan

Oleh : @UstadzKembar Alhamdulillah, dihadapan kita ada Tamu Agung tahunan yang dinanti-nanti. Ialah bulan Ramadhan yang penuh berkah, di dalamnya terdapat rahasia-rahasia indah, ataupun mental pun dilakukan jelang kehadirannya. Seperti melakukan berbagai seremoial dan acara-acara sambut bulan Ramadhan. Inilah yang biasa kita kenal dengan istilah tarhib Ramadhan. Kata tarhib yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan "menyambut" memiliki makna filosofis yang cukup dalam. Artinya Ramadhan ini memang menjadi sesuatu yang sangat kita tunggu-tunggu kehadirannya. Bagaimana Rasulullah SAW menyambut Ramadhan, alias tarhib Ramadhan? Beliau melakukan tarhib Ramadhan jauh-jauh hari dengan mengisi Rajab dan Sya'ban sebagai pembuka menyambut kehadiran Ramadhan, lalu beliau isi Ramadhan dengan sempurna, dan mengakhirinya bagai melepas kekasih, tambah disempurnakan lagi malam-malam penghujungnya. Mari kita sambut tamu mulia itu, karena ia masih `bermurah hati’ kepada pencintanya