Postingan

Menampilkan postingan dengan label manusia sempurna nabi muhammad nabimuhammad maulid maulidnabi ustadkembar adiealwi adi alwi daikembar muballighkembar ustkembar

Jejak Cinta Sandal Rasulullah SAW

Oleh : @UstadzKembar Martabat dan derajat Rasulullah SAW terlalu tinggi. Maka apapun yang terikat oleh beliau SAW maka ikut naik derajat dan termuliakan. Dinukilkan di Al-Quran, Nabi Musa Kalamullah sering kali bermunajat di Bukit Tursina dan memerima wahyu langsung dari Allah SWT. Namun, jelang tiba di bukit Tursina, diperintahkan kepada Nabi Musa : إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى (١٢) "Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Thuwa." (QS Thaahaa 12) Berbeda dengan sandalnya Rasulullah SAW, yang pernah menapak hingga ke Sidratul Muntaha dan melewati batas langit ke-7. Di saat Rasul SAW Mi’raj naik ke hadhratullah tidak di perintah membuka kedua sandalnya. Para penyair dalam syairnya: "Manakah yang lebih mulia, apakah Jibril atau sandal Rasulullah SAW?" "Malaikat Jibril tidak bisa naik ke hadhratul qudus, tapi sandalnya Rasulullah

Replika Cincin Nabi Muhammad SAW

Oleh : @UstadzKembar Imam Ibnul Qayyim meriwayatkan tentang salah satu bentuk Cincin Rasulullah SAW, bahwa dahulu setelah kembalinya Sang Nabi dari Hudaibiyyah, beliau SAW menulis surat kepada para Raja di sebrang-sebrang negri. Ketika beliau hendak menulis surat kepada raja Romawi maka ada yang mengatakan kepadanya SAW, ”Sesungguhnya mereka (para raja) tidak akan membaca suatu surat kecuali apabila dibubuhi tanda (stempel).” Maka beliau saw menjadikan cincinya yang terbuat dari perak yang diatasnya terdapat ukiran terdiri dari tiga baris. Muhammad pada satu baris, Rasul pada satu baris dan Allah pada satu baris yg paling atas. Beliau pun memberi stempel surat-surat yang dikirimkan kepada para raja dengannya serta mengutus 6 orang pada satu hari di bulan Ramadhan tahun 7 H. (Zaadul Ma’ad, juz I hal 119 – 120). Jadi inilah Simbol penuh dengan keluhuran dan kewibawaan, Simbol Stempel Nabi Muhammad SAW. Namun miris, saat ini orang melihat simbol ini dengan rasa benci, karena dibilang

Keluhuran Akhlaq Sang Nabi

Suatu hari Baginda Nabi sedang duduk-duduk dengan para sahabatnya menunggu saat shalat tiba. Sahabatnya yang baru saja pulang dari pesta makan daging. Maka terciumlah bau yang kurang sedap dalam majelis itu. Rasulullah menyadari bahwa bau-bauan itu disebabkan oleh uap napas seseorang akibat makan daging yang berlebihan. Rasulullah juga menyadari bahwa orang yang bersangkutan ada dalam kedudukan sulit sekali. Mereka tentulah sudah berwudhu semua. Karena sebentar lagi akan shalat berjamaah. Kalau orang yang berbau kurang sedap itu beranjak seorang diri pergi berwudhu’, ketahuanlah dia sumber bau kurang sedap itu. Tentu dia bisa jadi malu dan gelisah. Beliau menginginkan pelaku yang sebenarnya merasakan pahit getir kesalahannya itu, tanpa diketahui oleh banyak orang. Rasulullah SAW melepaskan pandangannya kepada semua yang hadir, seraya memerintahkan : “Siapa yang makan daging tadi hendaknya berwudhu!” "Semuanya telah memakan daging ya, Rasulullah!," jawab para sahabat. La

Manusia Sempurna

Dia manusia ... tapi ... berbeda Dia manusia ... tapi ... tidak biasa Dia manusia ... tapi ... terlalu sempurna Dia manusia ... tapi ... tidak seperti manusia Manusia tak luput dari dosa Tapi ... dia tak pernah berdosa Manusia tak luput dari salah Tapi ... dia tak pernah bersalah Jika dirinya dihina ... dia tak marah Jika dirinya dicerca ... dia tak ambil kira Tapi ... jika agama yang dihina ... dia pasti membela Tapi ... jika agama yang dinoda ... dia pasti meronta Dia sabar ... tapi ... tetap tegar menjaga aqidah Dia tabah ... tapi ... tak pandang bulu tegakkan syari'ah Dia lembut ... tapi ... paling berani di medan laga Dia pemalu ... tapi ... tak pernah malu untuk istiqomah Dialah manusia sempurna Manusia yang paling mulia Penutup para Rosul dan Anbiya Tiada nabi lagi sesudahnya Dialah Rasuulullaah ... Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Dialah Sayyidunaaa Muhammad ... Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Kami cinta padamu wahai Rasuulullaah ... Kami saya