Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Renungan Milad 22 Agustus 2017

22 Agustus 2017 Terima kasih banyak buat yang udah ngucapin, ngedoain, terutama yang ngadoin hehehe ^_^ Terima kasih kepada semua Guru2 Mulia, kerabat, saudara, kawan, jamaah, dan #SobatKembar atas semua ucapan tulus dan doa-doa indahnya untuk kami. Mohon doain terus, semangatin terus, semoga kita terus bersatu dalam kasih sayang Allah. Seiring doa kami untuk kita semua Jazakumullah afdhalal jaza' __ Renungan Milad 22 Agustus 2017 Oleh : @UstadzKembar Waktu ... Hampir sering membuat kita lupa kalau ia tak akan pernah bisa dibeli dan tak akan pernah bisa kembali Ia yang terkadang terasa cepat berlalu atau kadang begitu lambat Namun yang pasti ia takkan pernah berhenti Setia meniti titahnya sebagai hamba Allah Hingga Allah pun bersumpah atas namanya Waktu ... Berubah menjadi terlalu singkat ketika aku bersama orangtuaku Maka tiadalah sesuatu melainkan doa dan bakti terbaik untuk mereka yang membesarkanku Karena aku sadar betul, satu tetes ASI ibuku tak kan mampu kugan

Seringlah Bertanya Kepada Diri (Renungan Milad)

Oleh : @UstadzKembar Engkaukah yang mengaku hamba Allah ? Memangnya sudah kau tunaikan hak Allah atas dirimu ? Bukankah kumpulan hari yang kau lalui hanya untuk menimbun gunung-gunung dosa tanpa rasa malu kepadaNYA ? Apa layak mengaku hambaNYA tapi engkau tak mau tunduk dan taat kepadaNYA ? Apa pantas mengaku hambaNYA tapi engkau tak sedikitpun mengingat-ingatNYA dalam hidupmu ? Apa tak malu mengaku hambaNYA tapi engkau justru enggan mematuhi segala perintahNYA dan malah mengerjakan banyak laranganNYA ? Sesungguhnya kepada siapa kau menghamba ? Bukankah setiap hari kau tunduk kepada syahwat ? Bukankah setiap detik kau hanya memikirkan dunia ? Bukankah setiap waktu kau patuh ajakan syaithan ? Bukankah setiap saat kau mengikuti bisikan iblis durjana ? Tahukah engkau dari apa dirimu dicipta olehNYA ? Pahamkah engkau ini hanya seonggok jasad yang dititipkan ruh olehNYA ? Sadarkah engkau ini hanya berasal dari saripati tanah dan air hina kemudian dimuliakan oleh kehendakNYA ?

Seringlah Bertanya Kepada Diri (Renungan Milad)

Oleh : @UstadzKembar Engkaukah yang mengaku hamba Allah ? Memangnya sudah kau tunaikan hak Allah atas dirimu ? Bukankah kumpulan hari yang kau lalui hanya untuk menimbun gunung-gunung dosa tanpa rasa malu kepadaNYA ? Apa layak mengaku hambaNYA tapi engkau tak mau tunduk dan taat kepadaNYA ? Apa pantas mengaku hambaNYA tapi engkau tak sedikitpun mengingat-ingatNYA dalam hidupmu ? Apa tak malu mengaku hambaNYA tapi engkau justru enggan mematuhi segala perintahNYA dan malah mengerjakan banyak laranganNYA ? Sesungguhnya kepada siapa kau menghamba ? Bukankah setiap hari kau tunduk kepada syahwat ? Bukankah setiap detik kau hanya memikirkan dunia ? Bukankah setiap waktu kau patuh ajakan syaithan ? Bukankah setiap saat kau mengikuti bisikan iblis durjana ? Tahukah engkau dari apa dirimu dicipta olehNYA ? Pahamkah engkau ini hanya seonggok jasad yang dititipkan ruh olehNYA ? Sadarkah engkau ini hanya berasal dari saripati tanah dan air hina kemudian dimuliakan oleh kehendakNYA ?

Kami Cinta Tanah Air

Oleh : @UstadzKembar Cinta tanah air atau Nasionalisme adalah sifat dasar manusia dalam mencintai tempat dimana mereka lahir dan besar di dalamnya. Perhatikan bagaimana sikap nasionalisme Rasulullah dalam mencintai negri tempatnya tumbuh dan dilahirkan. مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلَدٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ وَلَوْلاَ أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ "Alangkah indahnya engkau dari negri yang ada, dan engkau adalah negri yang paling aku cintai, kalau bukan lantaran kaumku mengusirku darimu, aku tidak akan tinggal di negri selainmu" (At-Tirmidzi) Inilah dalil Nasionalisme, rasa mencintai tanah air dengan memelihara dan membangun serta membingkai Negri tercinta dengan Cinta kepada Allah, sebagai persembahan terbaik untuk negri. "Agama dan Nasionalisme bukan dua kutub yang bersebrangan, berawal dari Agama maka timbul Cinta Tanah Air, karnanya ia adalah bagian dari Agama." (KH Wahid Hasyim) Mari berdoa dengan semangat nasionalisme yang ditunjukkan P

Shalat Gerhana Bulan

Oleh : @UstadzKembar Diriwayatkan dari al-Mughirah bin Syu’bah, Rasulullah SAW bersabda : إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ “Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).” (HR. Bukhari dan Muslim) Tata cara Shalat Gerhana Bulan : 1.Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi. 2.Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, ”Ash-shalaatu jaami'ah” 3.Niat melakukan shalat gerhana bulan (khusufil qamar) أُصَلِّيْ سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَينِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى USHALLI SUNNATAN LI KHUSUFIL QAMARI RAK'ATAINI IMAAMAN / MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA "N

Jangan Pernah Salah Menaruh Cinta

Oleh : @UstadzKembar Cinta itu anugrah indah dari Allah dan sejatinya ia adalah ikatan abadi, oleh karenanya jangan pernah salah menaruh CINTA. Teliti lagi kepada siapa saja hati ini cenderung melabuhkan cintanya. Karena demi Allah, cinta yang akan mengikat keberadaan sesama pecinta dihadapan Allah. Jika hati ini mencintai orang yang mencintai Allah, maka selamatlah ia. Namun jika hati ini ada menaruh cinta kepada orang yang dimurkai Allah, maka ia akan terikat pula dalam kemurkaan Allah. Cintailah orang yang dirindu Syurga, maka ia akan menjadi tiket emasmu menuju kesana. Dan jangan salah mengikat diri dengan menaruh cinta kepada orang yang beramal amalan penduduk neraka. Tengok ke dalam hati, adakah cinta kepada Rasulullah ? Adakah cinta kepada Ulama ? Cinta kepada orang-orang shalih ? Atau ternyata ia mencinta orang-orang yang mengingkari Allah dan durhaka kepada Allah ? Shahabat Nabi yang mulia pernah berkata, "Kami tidak lebih bahagia dengan sesuatu seperti kebahagiaa

Catatan Akhir Syawwal

Oleh : @UstadzKembar Momentum Syawwal senantiasa terkait kepada esensi acara Halal bi Halal, tradisi indah Muslimin di Indonesia. Dan tiada lain isi dari acara tersebut adalah saling meminta maaf, saling memberi maaf, dan mengeratkan tali sillaturrahim. Inilah ikatan tenunan cinta yang dibuat karena cinta kepada Allah. Tenunan "Syawwal" ini menyempurnakan kain "Taqwa" yang kita sudah tenun dengan "benang-benang Ramadhan", puasa, tarawih, tadarus, sedekah, zakat, dan lainnya. Perhatikan perumpamaan yang begitu sarat makna dalam Al Quran berikut. وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكٰثًا "Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan (gila) yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali." (QS. An-Nahl 92) Dahulu di kota Mekkah, ada wanita gila yang kelakuannya setiap hari menenun benang menjadi kain. Namun setiap usai benang ditenunnya menjadi kain yang indah, dia bongk

Catatan Akhir Syawwal

Oleh : @UstadzKembar Momentum Syawwal senantiasa terkait kepada esensi acara Halal bi Halal, tradisi indah Muslimin di Indonesia. Dan tiada lain isi dari acara tersebut adalah saling meminta maaf, saling memberi maaf, dan mengeratkan tali sillaturrahim. Inilah ikatan tenunan cinta yang dibuat karena cinta kepada Allah. Tenunan "Syawwal" ini menyempurnakan kain "Taqwa" yang kita sudah tenun dengan "benang-benang Ramadhan", puasa, tarawih, tadarus, sedekah, zakat, dan lainnya. Perhatikan perumpamaan yang begitu sarat makna dalam Al Quran berikut. وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكٰثًا "Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan (gila) yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali." (QS. An-Nahl 92) Dahulu di kota Mekkah, ada wanita gila yang kelakuannya setiap hari menenun benang menjadi kain. Namun setiap usai benang ditenunnya menjadi kain yang indah, dia bongk