Shalat Gerhana Bulan
Oleh : @UstadzKembar
Diriwayatkan dari al-Mughirah bin Syu’bah, Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ
“Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tata cara Shalat Gerhana Bulan :
1.Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
2.Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, ”Ash-shalaatu jaami'ah”
3.Niat melakukan shalat gerhana bulan (khusufil qamar)
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَينِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
USHALLI SUNNATAN LI KHUSUFIL QAMARI RAK'ATAINI IMAAMAN / MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA
"Niatku Shalat Sunnah Gerhana Bulan dua raka'at menjadi Imam / Makmum karena Allah Ta'ala"
4.Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
5.Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali i'tidal.
6.Setelah ruku' pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali
7.Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
Misalnya rakaat pertama membaca surat Yasin (36) dan ar-Rahman (55), lalu raka’at kedua membaca al-Waqiah (56) dan al-Mulk (78)
8.Setelah shalat disunahkan untuk berkhutbah dengan dua khutbah
Maka hendaknya kita membesarkan rasa takut kepada Allah dan takjub kepada kebesaran Allah. Perbanyak doa, munajat, dzikir, istighfar kepada Allah dan memperbanyak sedekah.
Salam Kembar
Adi & Alwi
___
instagram.com/Ustadz.Kembar
telegram.me/UstadzKembar
twitter.com/UstadzKembar
fb.com/UstadzKembar
D15530D6 BBM
085693605789 WA/SMS
Komentar
Posting Komentar