Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

(Arisan) Alkisah Ringkas Sahabat Nabi : Abu Dahdah RA

Oleh : @UstadzKembar Dalam riwayat, Sayidina Abu Bakar mengorbankan seluruh harta yang ia miliki, Sayidina Umar memberi setengah hartanya, dan para Sahabat Nabi yang lain pun saling berlomba memberikan pengorbanan untuk Allah dan RasulNYA. Ada pula Tsabit bin Dahdah yang dikenal dengan Abu Dahdah RA, salah satu Sahabat Nabi ﷺ, saudagar kaya pemilik kebun kurma terluas di Madinah, dengan 600 pohon kurma di dalamnya. Dan seluruh kebunnya tersebut, ia berikan untuk Allah dan RasulNYA. Suatu ketika Nabi menawarkan perniagaan akhirat kepada seorang munafik yang menolak memberikan satu pohon kurmanya untuk seorang anak Yatim. Rasulullah ﷺ meminta kepada pemilik pohon kurma itu “Berikan satu pohon kurmamu, dan engkau akan mendapat satu pohon kurma di Syurga, yang jika engkau berkuda selama 100 tahun, maka engkau masih berada dibawah naungan pohon tersebut.” Namun ditolaknya, “Aku tidak menginginkannya!” Abu Dahdah mendengar perbincangan itu dan ia bertanya kepada Nabi ﷺ, “Ya Rasululla

Keutamaan Guru

Oleh : @UstadzKembar Tahukah kita siapa manusia terbaik? Jawabannya adalah mereka para pendidik, para pengajar, para Kyai, para Ustadz, para Guru/Ulama. Merekalah manusia yang mempersembahkan hampir seluruh usia dan hidupnya untuk memberikan ilmu dan manfaat bagi orang banyak. Predikat mulia ini dikabarkan oleh Nabi ﷺ. خير الناس وخير من يمشي على وجه الأرض المعلمون "Sebaik-baik manusia dan seutama-utama makhluk yang melangkahkan kaki di atas muka bumi adalah para Guru (Guru agama/Ulama)." (HR Tirmidzi) Memuliakan Guru/Ulama, menghormatinya, mendahulukannya dalam penunaian hak, adalah tuntunan Islam. Rasulullah ﷺ bersabda: ليس مِن أمتي من لم يجل كبيرنا ويرحم صغيرنا ويعرف لعالمنا حقه “Bukan termasuk ummatku, mereka yang tidak memuliakan para sesepuh kita, mereka yang tidak menyayangi generasi muda kita, dan mereka yang tidak mengenal hak-hak ‘Alim-Ulama kita.” (Al-Hadits) Alhasil, jangan membandingkan ilmu para Guru/Ulama dengan nilai-nilai duniawi yang sangat jauh sekal

(Arisan) Alkisah Ringkas Sahabat Nabi : Abu Ayyub Al-Anshari RA

Oleh : @Ustadz.Kembar Diawali peristiwa Hijrah Baginda Nabi ﷺ, dari kota Makkah menuju Madinah (dahulu disebut kota Yatsrib). Semua penduduk Madinah keluar dan menyambut kedatangan Rasulullah ﷺ. Yang tua, yang muda, kaum lelaki, kaum perempuan, para pembesar Madinah, seluruh penduduk Madinah menyambut Baginda Nabi ﷺ dengan sambutan syair fenomenal "Thala'al badru 'alainaa". Nabi ﷺ meminta mereka membuka jalan bagi Untanya yang ditunggangi oleh beliau dan beliau berkata "Sungguh untaku telah diberikan perintah oleh Allah, dimana dia berhenti disitu aku akan singgah dan tinggal". Semua penduduk berharap Untanya Rasulullah ﷺ berhenti di rumah mereka agar termuliakan oleh tinggalnya Nabi di rumahnya. Mereka mengikuti Unta Nabi dan penasaran dimana ia akan berhenti. Siapakah orang beruntung yang terpilih sebagai tempat persinggahan Rasulullah? Dialah Abu Ayyub Al-Anshari Khalid bin Zaid, cucu Malik bin Najjar. Nabi tinggal dirumahnya selama 7 bulan sambil men

(Arisan) Alkisah Ringkas Sahabat Nabi : Julaibib RA

Oleh : @UstadzKembar Namanya Julaibib, nama yang identik dengan kekurangan. Tidak tinggi, tidak putih, dan setiap melamar wanita manapun selalu ditolak, bahkan melamar budak wanita sekalipun dia juga ditolak. Dialah sahabat Nabi yang tidak terkenal di zamannya. Parasnya tidak rupawan, miskin dan tak punya harta, terbelakang status sosialnya, namun selalu terdepan menjadi andalan Rasulullah SAW. Julaibib selalu mengambil shaf pertama baik dalam shalat di Masjid Nabawi, maupun dalam barisan di medan Jihad. Tiada perang ia lewati bersama Nabi, melainkan ia selalu berada di garda terdepan pasukan. Sehingga inilah yang mencuri perhatian Nabi. Suatu ketika Julaibib berdoa di Masjid perihal jauhnya jodoh untuknya. Rupanya Nabi mendengar doanya, dan Nabi pun mendoakannya agar mendapat istri shalihah di dunia dan di akhirat. Lalu Nabi memerintahkannya untuk melamar putri petinggi Anshar yang terkenal cantik. Dan Nabi pun memerintahkan Julaibib menemui beberapa shahabat, meminta sumbangan kep

Takbir Para Pahlawan

Oleh : @UstadzKembar "Andai tak ada takbir, saya tidak tahu dengan cara apa membakar semangat para pemuda untuk melawan penjajah." (Bung Tomo). Bung Tomo tak sembarangan ber-‘Takbir’ dalam pidatonya. Dan bukan sembarang 'Takbir' yang dipakai dalam pidatonya. Sebelum peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945 itu, ternyata Bung Tomo menemui Hadrotusyeikh KH Hasyim Asyari. Beliau meminta izin membacakan pidato yang merupakan manifestasi Resolusi Jihad yang sebelumnya disepakati oleh para Ulama. Pekikan 'Takbir' mengokohkan gelora semangat jihad yang semakin membahana di dada para pejuang. Inilah dahsyatnya kekuatan 'Takbir' (الله اكبر). Takbir bermakna mengagungkan Allah Ta’ala dan meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih agung dariNYA. Sehingga setiap yang mengaku besar selain DIA, sejatinya tetap kecil dan betul-betul kecil. Semua kekuatan tunduk kepadaNYA. 'Takbir' membuat jiwa mu'min sejati menjadi pahlawan ksatria heba