(Arisan) Alkisah Ringkas Sahabat Nabi : Abu Dahdah RA

-

Oleh : @UstadzKembar

Dalam riwayat, Sayidina Abu Bakar mengorbankan seluruh harta yang ia miliki, Sayidina Umar memberi setengah hartanya, dan para Sahabat Nabi yang lain pun saling berlomba memberikan pengorbanan untuk Allah dan RasulNYA.

Ada pula Tsabit bin Dahdah yang dikenal dengan Abu Dahdah RA, salah satu Sahabat Nabi ﷺ, saudagar kaya pemilik kebun kurma terluas di Madinah, dengan 600 pohon kurma di dalamnya. Dan seluruh kebunnya tersebut, ia berikan untuk Allah dan RasulNYA.

Suatu ketika Nabi menawarkan perniagaan akhirat kepada seorang munafik yang menolak memberikan satu pohon kurmanya untuk seorang anak Yatim.

Rasulullah ﷺ meminta kepada pemilik pohon kurma itu “Berikan satu pohon kurmamu, dan engkau akan mendapat satu pohon kurma di Syurga, yang jika engkau berkuda selama 100 tahun, maka engkau masih berada dibawah naungan pohon tersebut.”

Namun ditolaknya, “Aku tidak menginginkannya!”

Abu Dahdah mendengar perbincangan itu dan ia bertanya kepada Nabi ﷺ,
“Ya Rasulullah, jika aku beli pohon itu, apakah aku masih mendapatkan hadiah yang sama?”
Nabi ﷺ menjawab “Ya.”

Ia menghampiri si pemilik pohon kurma dan memberikan penawaran yang tidak bisa ditolaknya. Ia menukarkan satu pohon itu dengan seluruh kebun kurma yang ia miliki. Kemudian ia berikan pohon kurma itu kepada si anak yatim.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Kedermawananmu telah menambah jumlah penukarannya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Mulia dan Maha Dermawan telah memberimu ‘kebun-kebun kurma di Syurga’ yang sulit dihitung karena banyaknya. Tahukah kalian berapa pohon kurma milik Abu Dahdah yang begitu sangat lebat buah kurmanya?" Nabi ﷺ pun mengulang-ulang perkataannya. Subhanallah.

Abu Dahdah RA tidak ingin melewatkan kesempatan perniagaan akhirat yang ada di hadapannya. Jika perniagaan dunia, ada untung dan rugi. Maka perniagaan akhirat tidak akan pernah membawa kerugian baik di dunia maupun akhirat.

Salam Kembar
ADI & ALWI
@SalihaNet TV

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Ustadz Kembar ADI & ALWI

-
Ustadz Kembar   Kedua saudara kandung ini sering terlihat di layar kaca televisi, keduanya terlihat selalu berdakwah berdua tidak pernah terpisah. Rupanya karena keduanya adalah saudara kembar, sehingga masyarakat sudah mengenal mereka berdua dengan ciri khas berdakwah berdua bersama kembaran. Dan ini adalah salah satu daya tarik yang membuat keduanya mudah dikenali di masyarakat.   Ya, Ustadz Kembar adalah nama yang melekat kepada kedua saudara kembar ini rupanya. Sebuah Program Talkshow unggulan di salah satu stasiun televisi bahkan memberikan julukan kepada mereka sebagai 'Ustadz Kembar Pertama di Indonesia', karena memang keduanya adalah yang pertama kali muncul di layar televisi sebagai penceramah 'kembar'.   Bernama Muhammad Adi Yusuf dan Muhammad Alwi Yusuf, yang kemudian sedari kecil akrab dengan nama panggilan Adi dan Alwi.   Keudanya adalah anak pertama dari 4 bersaudara yang terlahir dari pasangan Bapak Syamsurizal Yusuf (alm.) dan Ibu Anna Asih in...
Baca selengkapnya

Mencium Kiswah Makam Rasulullah ﷺ

-
Oleh : @Ustadz.Kembar Suatu ketika seorang Ulama besar dari Hadramaut yang berasal dari kalangan Habaib menunaikan ibadah haji. Beliau adalah kerabat Raja di Hadhramaut sehingga disambut sebagai tamu negara. Setelah berhaji, beliau ziarah ke makam kakeknya, yakni Rasulullah ﷺ ditemani langsung Sang Raja Saudi. Karena tak kuasa menahan kerinduannya kepada Rasulullah ﷺ, beliau mencium dan memeluk Kiswah Rasulullah ﷺ. Kiswah adalah kain penutup Makam. Beberapa pejabat negara yang melihatnya berusaha mencegahnya sambil berkata, “Ini bid’ah dan dapat membawa kita kepada syirik.” Dengan penuh adab, beliau tak membantah satu kata pun. Beberapa hari kemudian, beliau diundang ke jamuan makan bersama Raja Saudi. Pada kesempatan itu beliau menyerahkan titipan hadiah Al-Quran buatan tangan dari Raja Hadramaut yang terkenal pada saat itu karena keindahannya se-jazirah Arab. Saking girang dan dipenuhi rasa takjub, Raja Saudi menciumi Al-Qur’an tersebut...
Baca selengkapnya