(Arisan) Alkisah Ringkas Sahabat Nabi : Julaibib RA

-

Oleh : @UstadzKembar

Namanya Julaibib, nama yang identik dengan kekurangan. Tidak tinggi, tidak putih, dan setiap melamar wanita manapun selalu ditolak, bahkan melamar budak wanita sekalipun dia juga ditolak. Dialah sahabat Nabi yang tidak terkenal di zamannya. Parasnya tidak rupawan, miskin dan tak punya harta, terbelakang status sosialnya, namun selalu terdepan menjadi andalan Rasulullah SAW.

Julaibib selalu mengambil shaf pertama baik dalam shalat di Masjid Nabawi, maupun dalam barisan di medan Jihad. Tiada perang ia lewati bersama Nabi, melainkan ia selalu berada di garda terdepan pasukan. Sehingga inilah yang mencuri perhatian Nabi.

Suatu ketika Julaibib berdoa di Masjid perihal jauhnya jodoh untuknya. Rupanya Nabi mendengar doanya, dan Nabi pun mendoakannya agar mendapat istri shalihah di dunia dan di akhirat. Lalu Nabi memerintahkannya untuk melamar putri petinggi Anshar yang terkenal cantik. Dan Nabi pun memerintahkan Julaibib menemui beberapa shahabat, meminta sumbangan kepadanya untuk Mahar pernikahannya.

Lamaran ini mengejutkan dan mengecewakan sang petinggi Anshar karena datang dari Jualibib. Namun ternyata yang dilamar adalah wanita shalihah sehingga ia menerima lamaran Julaibib karena merupakan perintah Rasulullah.

Di hari pernikahannya, Nabi tidak hadir karena panggilan Jihad berkumandang dan Nabi bersama pasukannya telah meninggalkan Madinah. Julaibib pun segera mengejar dan menyusul Nabi selepas akad nikahnya.

Seperti kebiasaannya ia selalu mencari tempat terdepan dalam barisan pasukan Nabi. Dan akhirnya ia pun syahid meninggal dunia. Disaat menemukan jenazahnya, Nabi tersenyum dan menunduk. Nabi berkata "Kulihat langit penuh oleh para malaikat dan para bidadari Syurga menjemput Julaibib, dan aku tertunduk karena betis salah satu bidadari ada yang tersingkap".

Inilah manusia yang tidak terkenal di dunia namun sangat terkenal di akhirat. Subhanallah

Salam Kembar
ADI & ALWI
@ Saliha NetTV

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Ustadz Kembar ADI & ALWI

-
Ustadz Kembar   Kedua saudara kandung ini sering terlihat di layar kaca televisi, keduanya terlihat selalu berdakwah berdua tidak pernah terpisah. Rupanya karena keduanya adalah saudara kembar, sehingga masyarakat sudah mengenal mereka berdua dengan ciri khas berdakwah berdua bersama kembaran. Dan ini adalah salah satu daya tarik yang membuat keduanya mudah dikenali di masyarakat.   Ya, Ustadz Kembar adalah nama yang melekat kepada kedua saudara kembar ini rupanya. Sebuah Program Talkshow unggulan di salah satu stasiun televisi bahkan memberikan julukan kepada mereka sebagai 'Ustadz Kembar Pertama di Indonesia', karena memang keduanya adalah yang pertama kali muncul di layar televisi sebagai penceramah 'kembar'.   Bernama Muhammad Adi Yusuf dan Muhammad Alwi Yusuf, yang kemudian sedari kecil akrab dengan nama panggilan Adi dan Alwi.   Keudanya adalah anak pertama dari 4 bersaudara yang terlahir dari pasangan Bapak Syamsurizal Yusuf (alm.) dan Ibu Anna Asih in...
Baca selengkapnya

Mencium Kiswah Makam Rasulullah ﷺ

-
Oleh : @Ustadz.Kembar Suatu ketika seorang Ulama besar dari Hadramaut yang berasal dari kalangan Habaib menunaikan ibadah haji. Beliau adalah kerabat Raja di Hadhramaut sehingga disambut sebagai tamu negara. Setelah berhaji, beliau ziarah ke makam kakeknya, yakni Rasulullah ﷺ ditemani langsung Sang Raja Saudi. Karena tak kuasa menahan kerinduannya kepada Rasulullah ﷺ, beliau mencium dan memeluk Kiswah Rasulullah ﷺ. Kiswah adalah kain penutup Makam. Beberapa pejabat negara yang melihatnya berusaha mencegahnya sambil berkata, “Ini bid’ah dan dapat membawa kita kepada syirik.” Dengan penuh adab, beliau tak membantah satu kata pun. Beberapa hari kemudian, beliau diundang ke jamuan makan bersama Raja Saudi. Pada kesempatan itu beliau menyerahkan titipan hadiah Al-Quran buatan tangan dari Raja Hadramaut yang terkenal pada saat itu karena keindahannya se-jazirah Arab. Saking girang dan dipenuhi rasa takjub, Raja Saudi menciumi Al-Qur’an tersebut...
Baca selengkapnya