Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Yang Senantiasa Terpuji dan Terjaga

Oleh : @UstadzKembar Adalah setelah turunnya Surah Al-Lahab yang menyebut istrinya Abu Lahab, Ummu Jamil sebagai ‘wanita pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut’, perempuan keji itupun marah dan mencari-cari Baginda Nabi. Di salah satu sudut Masjidil Haram, diapun berjumpa Abu Bakr Ash Shiddiq. Maka segera dia menghardik, “Di mana sahabatmu itu hai putra Abu Quhafah? Dia pikir hanya dia yang sanggup bersyair ? Sungguh akupun pandai menyusun sajak tuk membuatnya susah!” Lalu diapun mulai bersyair : "Mudzammam ‘si tercela kami abaikan Agamanya sangat amat kami benci Perintahnya kami tolak sekalian" Selesainya wanita keji itu bersyair mencaci maka iapun  pergi. Maka Ash-Shiddiq pun menoleh dengan wajah terheran dan terkesima pada sosok yang ada di sebelahnya. “Apakah dia tak melihat engkau Yaa Rasulallah? Dia datang dan menanyakanmu, lalu mencaci maki seakan kau tak di sini, padahal di sisiku Baginda Paduka berdiri?” Senyum tersungging di bibir mulia, la

Selamat Hari Milad Duhai Baginda

Oleh : @UstadzKembar Duhai Baginda, betapa beruntung semua pasang mata mulia para shahabatmu yang bisa berpuas-puas menatap langsung indahnya wajahmu. Duhai Baginda, betapa senangnya semua pasang telinga mulia para shahabatmu yang bisa mendengar langsung mutiara kalammu. Duhai Baginda, indah nian manusia yang hidup sezaman denganmu, merasakan langsung nikmatnya tenggelam dalam samudra keilmuanmu Duhai Baginda, tiada yang dapat menggantikan kenikmatan mereka para shahabat yang pernah mengecup lembutnya tanganmu. Duhai Baginda, sungguh bahagia mereka yang menyaksikan langsung mu'jizatmu sebagai sentuhan pertolongan dari Sang Maha Rahman Namun kami pun sungguh teramat sangat beruntung menjadi Ummatmu Duhai Baginda. Karena sabdamu: طُوبَى لِمَن رَانِي وَآمَنَ بِي وَطُوبَى – سبع مرات – لِمَن لَم يَرَانِي وَآمَنَ بِي “Beruntunglah orang yang pernah melihatku dan ia beriman kepadaku, dan Beruntunglah —tujuh kali— bagi orang yang tidak pernah meli­hatku, namun ia beriman kepadaku.

Malam 12 Rabi'ul Awwal Adalah Malam Termulia

Oleh : @UstadzKembar Bila engkau bertanya, Rasulullah ﷺ dilahirkan pada malam hari. Manakah yang lebih mulia, Lailatul qadar atau malam lahirnya Beliau ﷺ ? Maka Al-Imam Al-Hafidz Al-Qasthalani Rahimahullah menjawab : Malam Maulid Rasulullah ﷺ, lebih mulia dari malam "Lailatul Qadar", karena 3 sebab : 1. Malam 12 Rabi'ul Awwal adalah malam lahirnya Beliau ﷺ. Sedangkan Lailatul Qadar, adalah malam yang dianugerahkan untuk Rasulullah ﷺ. Karena sebab lahirnya Rasulullah ﷺ yang mulia, maka Allah SWT,  menganugerahkan kepada Rasulullah ﷺ yakni Lailatul Qadar. Maka adanya Lailatul Qadar, adalah karena Rasulullah ﷺ. 2. Lailatul Qadar dimuliakan karna turunnya para Malaikat dan sebagainya. Sedangkan malam 12 Rabi'ul Awwal, dimuliakan karena lahirnya Rasulullah ﷺ pada malam itu. 3. Lailatul Qadar, hanya di berikan  kepada ummat Rasulullah ﷺ. Sedangkan anugrah malam Maulid Rasulullah ﷺ, diperuntukkan kepada seluruh makhluk dan alam. Allah SWT berfirman: وَمَا أَرْسَل

Hidangan Langit 212

Oleh : @UstadzKembar Al-Maidah (المائدة) berarti Hidangan, yang didalam Al-Qur'an menceritakan tentang diperkenankannya doa Nabi Isa AS yang memohon agar diturunkannya "Hidangan Langit" sebagai mu'jizat yang nyata. Bukan sebuah kebetulan, surat Al-Maidah inilah yang memanggil jutaan Ummat Muslim dari seluruh Indonesia pada Aksi Bela Islam III 212, mereka berkumpul bersatu dan membentangkan sajadahnya, mengukir sejarah indah Shalat Jumat berjamaah dengan 7 juta lebih Ummat Muslim. Dan lihatlah korelasinya dengan keadaan Aksi Bela Islam jilid 1 (1410), jilid 2 (411) dan jilid 3 (212), Allah menjamu para hambaNYA dengan "Hidangan Langit". Lihatlah ketika para peserta Aksi Bela Islam saling berlomba berbagi makanan mulai dari nasi kotak, nasi padang, buah-buahan, kurma, aneka minuman, dan logistik lainnya termasuk ratusan jajanan gratis, ada lontong sayur, rujak, ketoprak, bakpau, roti dan sebagainya. Ada pula Pijat Gratis, Sajadah Gratis, Baju Koko Gratis, T

Keutamaan Guru

Keutamaan Guru Oleh : @UstadzKembar خير الناس وخير من يمشي على وجه الأرض المعلمون "Sebaik baik manusia dan sebaik baik yang melangkah dimuka bumi adalah para Guru (Guru agama/Ulama)" (HR Tirmidzi) Memuliakan Guru/Ulama, menghormatinya, mendahulukannya dalam penunaian hak, adalah tuntunan Islam. Rasulullah SAW pernah mengajarkan kepada para Sahabatnya sebuah kalimat yang agung, saat beliau bersabda: ليس مِن أمتي من لم يجل كبيرنا ويرحم صغيرنا ويعرف لعالمنا حقه “Bukan termasuk ummatku, mereka yang tidak memuliakan para sesepuh kita, mereka yang tidak menyayangi generasi muda kita, dan mereka yang tidak mengenal hak-hak ‘Alim-Ulama kita.” Alhasil, jangan sekali-kali membandingkan ilmu Ulama dengan nilai duniawi yang sangat sedikit ini, walau kita berikan dunia seisinya kepada para ulama niscaya hal tersebut belum mencukupi untuk membalas jasa para Ulama. Jangan hinakan diri dengan tidak memuliakan mereka. Tunjukkan kepada Nabi, bahwa kita mencintainya dengan mencintai par

Langkah Kecilmu Berarti Di HadapanNYA

Oleh : @UstadzKembar Nabi SAW bersabda : كانت الضفدع تطفئ النار عن إبراهيم وكان الوزغ ينفخ فيه ، فنهي عن قتل هذا ، وأمر بقتل هذا Dahulu katak memadamkan api dari nabi Ibrahim (ketika dibakar), sedangkan cicak meniup-niupnya (menghidupkan bara apinya), maka dilarang membunuh ini (katak) dan diperintahkan membunuh ini (cicak)” [Mushannaf Abdur Razzaq] Allah sangat menghargai doa dan usaha, meskipun kecil kadarnya karena segala keterbatasan yang kau miliki. Saat ini terjadi kezhaliman besar yang dilakukan petinggi negri ini, berupa penghinaan kepada ayat-ayat al-Qur’an, pelecehan terhadap Ulama, penistaan Agama Islam. Segala keterbatasan yang kita miliki, hampir mustahil bisa melawan kezhaliman besar itu. Ada yang hanya bisa melawan dengan doa, dengan harta, dengan medsos, dan lain sebagainya, ada juga yang dengan 'Aksi Turun' ke jalan, yang bisa jadi kesemua usaha tersebut tiada artinya melawan kekuasaan petinggi negri yang zhalim ini. Tetapi setidaknya mereka TIDAK DIAM b

Dimana Engkau Di Hari Pembangkitan ?

Oleh : @UstadzKembar Kelak manusia kan dibangkitkan di hari Kiamat sesuai dengan golongannya, sesuai dengan apa yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Akan ada golongan pembela Agama akan dibangkitkan bersama sesamanya yakni para pembela Agama. Begitupun demikian, mereka yang berada di belakang penista agama akan dibangkitkan bersama sesamanya. Na'uudzubillah يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ "(Ingatlah) Suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya." (Al-Isra' : 71) Akankah kita mendapati diri kita dibangkitkan bukan bersama Nabi Muhammad ? Bukan dalam golongan yang bernaung di bawah Panji Mulia Beliau SAW ? Bukan berada pada barisan pembela Agama Allah ? Bukan termasuk golongan Shohibul Qur'an ? Lalu akan ada dimana kita nanti ? Akankah nanti disaat kita mengaku-aku Ummat Nabi SAW, mengaku pembela Qur'an, mengharap dibangkitkan bersama golongan ummat Nabi Muhammad, tiba-tiba datang Al-Qur'an datang dan membant

Mujahid Muda Maju Ke Hadapan

Oleh : @UstadzKembar Para pemuda perlu tahu tentang satu sosok luar biasa. Sayyidina Sa'id bin Musayyib RA namanya, beliau adalah penghulu para tabi'in, lahir di masa Khalifah Umar bin Khattab RA. Beliau belajar dari banyak shahabat-shahabat Nabi. Bahkan saking luas ilmunya, ia dijuluki Guru para Tabi'in. Di umur senjanya 90 tahun-an dan mengalami kebutaan pada matanya, beliau tetap menyambut panggilan jihad yang menggema ke seantero dunia Islam menuju Romawi. Di Madinah (Sa'id adalah ulama terbesar di sana termasuk 7 Fuqaha Madinah), para tetangga sekitarnya bilang "Tuan jangan ikut, kau tak perlu ikut, kau sudah memiliki uzur". Namun Sa'id yang sudah mempersiapkan bekal perjalanan menjawab, "Aku akan tetap berangkat, tidak ada uzur wahai saudara-saudaraku! Bukankah jika aku ikut aku bisa memperbanyak jumlah pasukan? Bukankah aku bisa menjaga logistik dan barang-barang? Bukankah aku bisa menjadi penyemangat (yang muda)? Bukankah jika orang s

Sumpah Pemuda Dalam Nafas Islam

Selamat Hari Sumpah Pemuda Kami Putra dan Putri INDONESIA mengaku Bertanah air satu, Tanah air Indonesia Berbangsa satu, Bangsa Indonesia Berbahasa satu, Bahasa Indonesia _________________ Sumpah Pemuda Dalam Nafas Islam Oleh : @UstadzKembar Lahirnya 'Sumpah Pemuda' tergagas dari semangat nasionalisme para pemuda nusantara, termasuk diantara mereka pemuda-pemuda Islam. Sumpah Pemuda adalah sumpah setia kepada negara yang merupakan representasi sumpah setia pengabdian dan penghambaan kepada Allah SWT. Sumpah setia kepada Allah, telah sangat ampuh melahirkan para pemuda-pemuda harapan dunia, tak hanya bangsa. Sebutlah saja misalnya sejumlah pemuda hebat seperti yang paling muda adalah 8 tahun, siapa lagi kalau bukan Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, 11 tahun, Al-Arqaam 12 tahun, Abdullah bin Mazh’un 17 tahun, Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun, Qudaamah bin Abi Mazh’un 19 tahun, Said bin Zaid dan Shuhaib Ar-Rumi dibawah 20 tahun, Mush’ab bin

Kemuliaan Agama Islam Di Atas Segalanya

Oleh : @UstadzKembar Tersebutlah Al-Imam Al-Qadhi Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani yang menjabat sebagai Qadhi (Hakim) di Lebanon. Beliau dihadapkan kepada suatu kasus pembunuhan. Sebagai hakim beliau harus menegakkan keadilan. Dan pada saat persidangan berlangsung, didatangkanlah pemuda yang menjadi tersangka pembunuhan tersebut. Syekh Yusuf pun bertanya, "Betul kamu telah melakukan pembunuhan itu ?" Dijawab sang pemuda, "Betul... Saya telah membunuh seseorang wahai Syekh". "Apa alasan kau membunuh wahai anak muda ?" "Aku membunuh karena dia telah menghina Rasulullah ﷺ terang-terangan. Aku tak sanggup menahan amarahku terhadap orang yang mencaci Rasulullah ﷺ dihadapanku. Maka aku bunuh orang itu". Syekh Yusuf terdiam sejenak, lalu beliau bertanya, "Tangan mana yang kau gunakan untuk membunuh orang itu.... Kanan atau kiri ?" "Tangan kananku ini wahai Syekh", jawab pemuda itu. Lalu tiba-tiba Syekh Yusuf An-Nabhani

PUASA TASU'A dan 'ASYURA

Oleh : @UstadzKembar Berikut dalil Puasa Sunnah Tasu'a & 'Asyura : عن إبن عبّاس رضي اللّه عنهما أَنَّ رسولَ اللّه صلّي اللّه عليه وسلّم صام يوم عاشوراء وأمَرَ بصِيامه (متّفقٌ عليه) عن أبي قتادةَ رضي اللّه عنه أَنَّ رسولَ اللّه صلّي اللّه عليه وسلّم سُئل عن صِيام يوم عاشوراء فقال : يُكَفِّرُ السّنَةَ الماضِيةَ (رواه مسلم) عن إبن عبّاسٍ رضي اللّه عنهما قال : قال رسول اللّه صلّي اللّه عليه وسلّم : لئن بَقِيْتُ إلي قابِلٍ لأَصُومَنَّ التّاسِع (رواه مسلم) Artinya : Dari Ibnu Abbas RA Sesungguhnya Rasulullah ﷺ melakukan puasa 'Asyura dan beliaupun memerintahkannya. (HR Muttafaq Alaih) Dari Abi Qatadah RA Rasulullah ﷺ ditanya tentang pahala Puasa hari 'Asyura, Ia berkata akan menghapus dosa 1 tahun yang telah lewat. (HR Muslim) Dari Ibnu Abbas RA ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda jika usiaku sampai pada tahun depan, pasti aku akan puasa pada tanggal 9 (hari tasu'a) (HR Muslim) [Kitab Riyadusshalihin,  Hal.286] Sobatku mari kita laksanakan sunnah Rasul ﷺ deng

Jangan Bawa-Bawa Agama ?

Oleh : @UstadzKembar Jangan bawa-bawa agama dalam urusan politik, Jangan bicara politik di dalam masjid, Jangan dicampuradukkan dengan politik, Politik itu kotor jangan dibawa kedalam ranah agama yang suci, Agama itu tinggi dan jangan direndahkan dengan politik .... Sekilas pernyataan diatas terdengar masuk akal dan begitu sangat meninggikan Agama, padahal pernyataan itu justru merendahkan Agama. Dan pernyataan diatas begitu sering kita dengar. Sampai-sampai dianggap menyinggung SARA jika membawa-bawa Agama dalam urusan kenegaraan. Ketahuilah, Agama itu adalah hidup kita. Ia bukan barang yang bisa dibawa dan ditinggal, ia adalah identitas yang melekat dunia akhirat. Agama ini bukan 'bongkar-pasang', bukan 'copot-tempel'. Masa iya ada istilah "ntar kafir, ntar kaga" atau "sebentar muslim, sebentar kafir"? Islam harus menyeluruh dan totalitas, sebagaimana firmanNYA : يأيّها الّذين امنوا ادخلوا في السّلم كافّة... "Wahai orang orang yang

Cara Menjadi Orang Hebat

Oleh : @UstadzKembar Ternyata ada kehebatan yang justru lahir dari menyembunyikan beberapa hal. Inilah ukurannya : قال الإمام الشافعي رحمه الله : جوهر المرء في ثلاث : Imam Syafi'i berkata: kehebatan seseorang terdapat pd tiga perkara ● كتمان الفقر: حتى يظن الناس من عفتك أنك غني 1. Kemampuan menyembunyikan kemiskinan, sehingga orang lain menyangkamu berkecukupan karena kamu tidak pernah meminta. ● وكتمان الغضب: حتى يظن الناس أنك راض 2. Kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang mengiramu merasa ridha. ● وكتمان الشدة: حتى يظن الناس أنك متنعم 3. Kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengiramu selalu senang. 📚[ مناقب الشافعي للبيهقي ] (Kitab manaqib Imam Syafi'i, karya Al Baihaqi, 2/188) Segala sesuatu yang kita benci adalah mushibah, termasuk kemiskinan, amarah, dan kesusahan. Dan menyembunyikan mushibah (كتمان المصيبة) adalah merupakan amalan  yang menjadi simpanan Syurga (كنز الجنّة). Dan tentunya bukanlah termasuk penghuni Syurga, melai

Dunia Bagai Tetesan Madu

Oleh : @UstadzKembar Mari kita gali hikmah dari hikayat singkat tentang semut dan tetesan madu. Setetes madu jatuh di atas tanah. Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut. Hmmm... manis. Lalu dia beranjak hendak pergi. Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi. Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya. Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi. Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu. Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan tanah. Dan... Tentu saja tak bisa bergerak. Malang nian, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu. Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab : ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﻗﻄﺮ

Dunia Itu Murah

Oleh : @UstadzKembar Syaikh Syaqiq Al-Balkhi dalam perjalanan ke Makkah, untuk menunaikan ibadah Haji. Ketika sampai di kota Baghdad, Sulthan Harun Ar-Rasyid memanggilnya untuk menghadap. “Berilah petuah kepadaku,” perintah Harun. “Jika demikian, dengarkanlah!” Syaikh Syaqiq memulai. “Allah Yang Maha Besar telah memberi kepadamu kedudukan Abu Bakar dan Dia menghendaki kesetiaan yang sama darimu. Allah telah memberi kedudukan Umar dan Dia menghendaki engkau dapat pula membedakan kebenaran dari kepalsuan. Allah telah memberimu kedudukan Utsman dan Dia menghendaki agar engkau juga bersikap sederhana dan mulia. Allah telah memberikan kepadamu kedudukan Ali yang diberkahi-Nya dan Dia menghendaki agar engkau bersikap bijaksana dan adil pula.” “Lanjutkanlah!” pinta Harun. “Seandainya engkau hampir mati kehausan di tengah padang pasir dan pada saat itu ada seseorang menawarkan seteguk air, berapakah harga yang berani engkau bayar untuk mendapatkan air itu?” “Berapa pun yang dimintanya,”

Ridha Atas KetetapanNYA

Oleh : @UstadzKembar Salah satu tugas besar kita sebagai hamba adalah menerima dan ridha atas semua Ketetapan dari Allah ﷻ‎. Mari kita simak dan petik hikmah dari kisah berikut ini : Suatu hari seorang suami membeli 'semangka' untuk istrinya... Buah semangka tersebut ternyata tak sesuai dengan harapanya, rasanya hambar. Dan sang istri pun marah. Suami itu menanggapi amarah istrinya  dengan tenang, lalu bertanya dengan halus, "Kepada siapakah engkau marah wahai istriku..? Kepada pedagang buahkah ..? Kepada pembelinyakah..? Atau kepada petani yang menanamnya..? Ataukah pada yg menciptakan buah semangka itu...???" Si istri terdiam... Sembari tersenyum, suami itu melanjutkan perkataannya, "Seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik... Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..! Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..! Maka sasaran kemarahanmu berikutnya

Keutamaan Qurban

Oleh : @UstadzKembar Cinta adalah fitrah yang dimiliki manusia Siapapun rela berkorban demi cintanya Demikian bukti cinta kepada Allah ﷻ‎ Yakni dengan berkurban, Mempersembahkan sesuatu untuk Allah ﷻ‎ Sekuat apa cintanya kepada Allah ﷻ‎, maka sebesar itulah kurban yang dipersembahkan. Nabi ﷺ bersabda, “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr ('Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi) Salah satu syi’ar Islam terbesar yang serempak dilakukan di seluruh penjuru negeri kaum muslimin. Sebagai simbol pendekatan diri kepada Allah ﷻ‎, sedekah dan kasih sayang kepada fakir miskin, juga lambang pengorbanan dan kesabaran, serta penyembelihan dari keburukan dan berbagai penyakit hati. Qurban adalah risalah agama tentang berbagi, "Allah tidak akan menerima daging-daging dan darah-darah hewan kurban mereka akan tetapi yang Allah terima adalah ketaqwaan dari kalian&

Idul Adha Al-Mubarak 1437 H

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ, اللَّهُ أَكْبَرُ ۞ لاَ إِلَهَ إَلاَّ اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ۞ اللَّهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ ۞ Idul Adha disebut juga Idul Qurban, karena untuk mengenang "Pengorbanan": ~Seorang Ayah bernama Nabi Ibrahim, ~Seorang Ibu bernama Sayyidah Hajar, dan ~Seorang Anak bernama Nabi Ismail.  Berqurban itu hakikatnya adalah mempersembahkan yang kita cinta untuk Yang Maha Pencipta Tercinta karena CINTA. Nabi Ibrahim mempersembahkan qurban yang ia cintai, yakni putranya Nabi Ismail teruntuk Allah. Dan sejatinya beliau tidak diperintah Allah untuk membunuh Nabi Ismail, akan tetapi Nabi Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa 'KEPEMILIKAN' terhadap Ismail. Karena hakekatnya semua adalah milik Allah... Semoga Allah menganugrahkan KESHALIHAN Nabi Ibrahim, KEIKHLASAN Sayyidah Hajar, dan KETAATAN Nabi Ismail, serta KEBERKAHAN Baginda Nabi Muhammad kepada kita. Amin. تَقَـبَّـلَ اللّه مِنَّ وَ مِنكُم صَالِحَ الأعمَال نُحَنِّئُ

Jamuan Cinta Hari Arafah

Oleh : @UstadzKembar   Dalam baitnya, Imam Malik RA berkata : "Siapa yang tidak bisa wuquf (berdiam) di Arafah, Maka hendaklah dia wuquf (berdiam) pada hukum Allah (jangan melanggarnya), Siapa yang tidak dapat bermalam di Muzdalifah, Hendaklah dia bermalam dalam keadaan taat kepada Allah agar taatnya dapat menjadi perantara kedekatannya, Siapa yang tidak bisa menyembelih hewan kurbannya di Mina, Hendaklah ia menyembelih hawa nafsunya agar tercapai "Munaa" (cita-citanya), Siapa yang tidak dapat mencapai Al-Bait (Ka'bah) karena rumahnya yang jauh, Hendaklah ia menuju Rabb Al-Bait (pemilik Ka'bah yaitu Allah), sebab Dia lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya sendiri." Sang Maha Raja Maha Pencipta ﷻ‎ menyapu Arafah dengan Jamuan CintaNYA, menyambut dan memuliakan para TetamuNYA. Dan Allah pada hari ini memanggil para malaikatNYA berkumpul di langit Arafah, dan membangga-banggakan hamba-hambaNYA yg sedang wukuf, yang datang dengan sesungguh-sung

Kenapa Tarwiyyah? Kenapa Arafah?

Oleh : @UstadzKembar ‘Tarwiyyah’ (تروية) berasal dari perkataan ‘Rawa-yarwi’ (روى) yang berarti menceritakan, meriwayatkan, mengisahkan, memancarkan, melewatkan, mengantarkan, memikirkan, dan memberi minum. Imam Ibn Qudamah menjelaskan ada 2 alasan kenapa hari pada tanggal 8 Dzulhijjah dinamakan Hari Tarwiyyah. (Al-Mughni 3/249) Pertama: Di hari ke-8 Dzulhijjah, para jemaah haji setelah berihram, mereka ke Mina untuk bermalam dan keesokan harinya menuju Arafah. Ketika di Mina itu para jemaah biasa mempersiapkan air sebagai bekal untuk dibawa berwukuf di Arafah. Menyiapkan air ini diistilahkan ‘Yatarawwauna’ (يتروون), inilah mengapa hari ke-8 itu dinamakan Hari Tarwiyah. Kedua: Dinamakan “Tarwiyah” (Hari berfikir) karena di malam hari Tarwiyah itu Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi pertama kali dari Allah ﷻ‎ untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Seharian beliau berfikir dan “tertanya-tanya” apakah perintah itu datangnya dari Allah ﷻ‎ atau dari syaitan “Bertanya-tanya” itu juga d

Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah

Oleh : @UstadzKembar SobatKembar yang dimuliakan Allah, jangan lupa besok sudah jatuh tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa sunnah pada tanggal 8 Dzulhijjah dinamakan puasa Tarwiyah dan pada tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan puasa Arafah. Puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah Haji, agar dapat turut merasakan kenikmatan ruhaniah seperti yang dirasakan oleh para jama’ah Haji. Adapun keutamaan puasa sunnah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist, diantaranya adalah: صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ “Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.” (HR. Ad-Dailami, As-Suyuthi, dan Ibn Hibban) Bacaan niat Puasa Tarwiyah : نويت صوم تروية سنة لله تعالى NAWAITU SHAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA “ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.” Bacaan niat Puasa

4 Jaminan dari Baginda Rasulullah ﷺ

Oleh : @UstadzKembar 1. Bersabda Baginda Nabi ﷺ : "Barangsiapa melaksanakan Shalat Subuh maka ia berada dalam (jaminan) perlindungan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim) 2. Bersabda baginda Nabi ﷺ :  "Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi pada setiap selesai shalat wajib, maka tidak akan ada yang mencegahnya untuk masuk surga, kecuali kematian." (HR. An Nasa’i) 3. Membaca Sayyidul Istighfar : اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. Bersabda Baginda Nabi Muhammad ﷺ : “Barangsiapa mengucapkannya di siang hari

Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Oleh : @UstadzKembar Dinamakan Dzulhijjah, karena dalam bulan tersebut terdapat syariat ibadah haji. Dahulu orang Arab melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi Ibrahim AS (Tahdzibul Asma’, 4/156). Lalu kemudian Islam datang dan menyempurnakannya sebagai syari'at dan bahkan Ibadah Haji menjadi Rukun Islam. Allah ﷻ‎ menganugrahkan kepada kita dalam setahun ada hari-hari yang mulia. Di antaranya 10 hari terakhir Ramadhan dan 10 hari pertama Muharram, termasuk 10 hari pertama Dzulhijjah yang kemuliaannyaa hanya bisa ditandingi dengan jihad. Dan bahkan Allah ﷻ‎ bersumpah demi kemuliaan 10 hari Dzulhijjah ini : وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ "Demi fajar dan malam yang sepuluh.” (QS Al Fajr: 2) Yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh malam Dzulhijjah. Dan yang dimaksud dengan kata ”fajar” adalah fajar pada hari nahr (Idul Adha) sebagai penutup keutamaan 10 Malam Dzulhijjah. Betapa besar keutamaannya terbukti, karena Allah ﷻ‎ menggunaka

Kenali Keagungan Nabi

Oleh : @UstadzKembar Guruku Habib Ali Al-Hamid menceritakan sebuah riwayat. Suatu ketika ada seorang Yahudi datang kepada Sayyidina Imam Ali bin Abi Thalib RA dan bertanya, “Wahai Ali, gambarkan kepadaku mengenai keagungan Nabi-mu Muhammad !” Beliau RA pun menjawab dalam riwayat yang panjang, hingga sampai pada kalimat, “Mampukah engkau menggambarkan kepadaku mengenai besarnya nikmat Allah di dunia ini...?” Orang Yahudi itu menjawab, “Siapa yang bisa menghitung nikmat Allah di dunia yang amat besar ini, sungguh tidak ada yang mampu.” “Engkau tak mampu menghitung nikmat Allah di dunia ini sementara dalam Al-Qur’an, Allah menyebut bahwa semua kenikmatan ini kecil (mataa’un qalil). Lalu bagaimana akan mampu menggambarkan keagungan Muhammad ﷺ sementara Allah Memberi sifat kepadanya dengan perangai yang agung (besar)?” وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ “Dan sesungguhnya engkau (wahai Nabi Muhammad) benar-benar, berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam : 4) Jika yang memberi sifat

M e r d e k a

Oleh : @UstadzKembar Sejatinya makna merdeka bagi seorang hamba adalah membebaskan diri dari belenggu syahwat dan melepaskan diri dari ikatan syaithan/keburukan. Imam Syafi’i RA menjelaskan : إن الله خلقك حرًّا؛ فكن كما خلقك! “Allah telah menciptakanmu sebagai orang Merdeka, maka jadilah sebagaimana Dia telah menciptakanmu.” (Manaqib As Syafi’i karya Imam Al Baihaqi: 2/197) Kemerdekaan yang dimaksud oleh Imam Syafi’i  tentunya bukan kemerdekaan dalam makna kebebasan yang kebablasan tanpa batas serta jauh dari aturan-aturan syariat. Akan tetapi adalah kemerdekaan dari penjajahan hawa nafsu dan penyembahan kepada selain Allah ﷻ‎. Dan merdeka juga bermakna meraih dan mengejar kemuliaan dalam hidup atau meninggalkan dunia dalam keadaan memperjuangkan kemuliaan pula. Oleh karenanya seorang mu'min sejati memiliki pedoman : عش كريما أو مت شهيدا MERDEKA HIDUP MULIA ATAU MATI SEBAGAI SYUHADA Semoga dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ini kita semua mendapatkan kem

Baik, Baik dan Baik

Oleh : @UstadzKembar Isi kehidupan seorang yang beriman adalah penuh dengan kebaikan. Jalan hidupnya, cara hidupnya, dan tujuan hidupnya pun adalah kebaikan. Perhatikan seruan dari Manusia terbaik, yakni Baginda Nabi Muhammad ﷺ : وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تَفْسُدْ "Demi Dzat yang jiwaku Muhammad di tangan-Nya, perumpamaan orang mu`min bagaikan lebah. Lebah itu memakan makanan yang baik-baik dan mengeluarkan yang baik pula. Tidak jatuh tatkala menghinggapi dan tidak mematahkan yang dihinggapi." (HR Ahmad) Subhanallah, demikian mu'min sejati, apa yang masuk dan keluar darinya hanyalah kebaikan. Mengapa demikian? Karena memang hanya kebaikanlah yang akan diterima oleh Sang Maha Baik ﷻ‎. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ : أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا "Hai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak meneri

Nasihat Tentang Rezeki

Oleh : @UstadzKembar Alangkah banyak hal yang tersirat didalam diri. Jika kau memperhatikannya, maka terlihat kekuranganmu. Dan, hal yang paling berbahaya adalah rasa keraguanmu kepada Allah SWT. Sebab, ragu terhadap rezeki, berarti ragu terhadap Dzat Sang Pemberi Rezeki. Dan sesungguhnya, dunia ini terlalu hina untuk kau risaukan! Jika kumbang, cicak, dan cacing saja diberi rezeki oleh Allah, apa mungkin engkau akan dilupakan? وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." [QS. Thaha : 132] Jika engkau melihat ada orang yang risau karena rezeki, maka ketahuilah bahwa sebenarnya dia jauh dari Allah. Seandainya ada manusia yang menjanjikan harta kepadamu, kamu pasti merasa

Malaikat Bingung

Oleh : @UstadzKembar Inilah bacaan yang biasa kita baca, dan ternyata ketika kita membacanya Malaikat keder (bingung) mencatat ganjarannya. Sabda Nabi ﷺ : أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ قَالَ يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ فَعَضَّلَتْ بِالْمَلَكَيْنِ فَلَمْ يَدْرِيَا كَيْفَ يَكْتُبَانِهَا فَصَعِدَا إِلَى السَّمَاءِ وَقَالاَ يَا رَبَّنَا إِنَّ عَبْدَكَ قَدْ قَالَ مَقَالَةً لاَ نَدْرِى كَيْفَ نَكْتُبُهَا. قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَا قَالَ عَبْدُهُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى قَالاَ يَا رَبِّ إِنَّهُ قَالَ يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ. فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمَا اكْتُبَاهَا كَمَا قَالَ عَبْدِى حَتَّى يَلْقَانِى فَأَجْزِيَهُ بِهَا ”Bahwasanya seorang hamba dari hamba-hamba Allah mengucapkan: ‘Ya Rabbi lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik’ (Wahai Tuhanku, untukMU pujian yang senilai dengan kemuliaan wajahMU dan kebesaran

Macet Hebat Maha Dahsyat

Oleh : @UstadzKembar Macet? Mungkin jadi makanan sehari-hari sebagian dari kita. Meskipun begitu, tak ada yang merasakan nyaman saat macet. Bahkan masih hangat topik soal Kemacetan total di Brexit yang sampai merenggut belasan jiwa. Dan bicara soal macet ... Tahukah kita bahwa nanti kita semua akan mengalami kemacetan super hebat maha dahsyat total yang tiada berujung? Akan datang suatu hari yang pasti, akan tiba suatu masa yang begitu nyata, yang tiada satupun dari kita manusia luput dari keadaan tersebut. Semua yang berjiwa dari awal penciptaan hingga seluruhnya dibinasakan, berkumpul berbaris berdesak-desakan dan menunggu gilirannya dihisab diantara trilyunan manusia dan kemudian menunggu dan hanya menunggu. Keadaan manusia pada saat itu tergantung dari amalan mereka semasa hidupnya, ada yang sulit melangkah, ada yang terseok dan merangkak, bahkan berjalan dengan menyeretkan kepalanya. Dan ketika itu semua manusia akan sibuk dengan ketakutan mereka masing-masing. Tiada saling ke

Mudik Itu Istimewa

Oleh : @UstadzKembar Mudik itu bukan jalan-jalan, tapi ia adalah perjalanan mulia demi luhurnya nilai sillaturrahim. Safar (perjalanan jauh) adalah suatu hal yang termasuk menyulitkan. Karena mesti punya dan membawa bekal, beratnya biaya perjalanan, menahan letih dan lelah, ada kendala disana-sini, bahkan pun bisa beresiko mempertaruhkan nyawa. Namun di saat sulit semacam itu, di situlah waktu mustajab dan pengkabulan doa. Nabi ﷺ bersabda : ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ “Tiga waktu doa mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu: 1. Doa orang yang terzhalimi 2. Doa seorang musafir 3. Doa orang tua pada anaknya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibn Hibban) Musafir yang melakukan perjalanan jauh dan bukan untuk kemaksiatan, pasti mendapatkan kemuliaan ini. Karena biasanya saat bepergian, kita pasti menghadapi kondisi sulit dalam safar, hati pun akhirnya pasrah. Saat hati begitu pasra

Puasa Sunnah Syawal, Puasa Seperti Setahun Penuh

Oleh : @UstadzKembar Puasa sunnah yang satu ini mempunyai keutamaan yang begitu sangat istimewa. Dari Sahabat Abu Ayyub Al Anshariy RA, Beliau ﷺ bersabda: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim) Pada hadits ini terdapat dalil tentang dianjurkannya puasa 6 hari di bulan Syawal dan pendapat inilah yang dipilih oleh madzhab Syafi’i, Ahmad dan Abu Daud serta yang sependapat dengan mereka. (Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56) Diriwayatkan dari Tsauban, Rasulullah ﷺ bersabda: مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) “Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah) Orang yang me

LANGIT DAN BUMI MENANGIS DI AKHIR BULAN RAMADHAN

Oleh:  @UstadzKembar Diterangkan dalam suatu kitab Hadits: ِإذَا كَانَ َاخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ “Ketika tiba akhir malam Ramadlan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad ﷺ. (Sahabat) bertanya, “Musibah apakah wahai Rasulullah?” Nabi ﷺ menjawab, “Berpisah dengan bulan Ramadlan, sebab pada bulan ini doa dikabulkan dan shadaqah diterima.” " sungguh Allah memerintah kepada malaikat Kiramul katibin di bulan Ramadhan untuk menulis kebajikan yang dilakukan umat Nabi Muhammad ﷺ." Tidak ada musibah yang lebih besar kecuali habisnya bulan Ramadhan dan ketika langit dan bumi menangis karena musibah yang menimpa kita, maka kita yang lebih berhak menangis karena habisnya anugerah dan k

Sebab Turun Surat Indah Al-Qadr

Oleh: @UstadzKembar Salah satu hadiah besar dan spesial untuk Ummat Nabi Muhammad ﷺ adalah Lailatul Qadar, malam yang nilainya melebihi 1000 bulan. Malam ini tersebut dengan indah di dalam surat Al-Qadr, dan berikut asbabun nuzul-nya (sebab turun): Sayyidina Anas bin Malik RA meriwayatkan: Rasulullah pernah memikirkan tentang umur ummat terdahulu yang berumur panjang. Nabi berduka karena mustahil bagi umatnya dapat menandingi ibadah dengan ummat terdahulu. Lalu datang Jibril AS membawa wahyu surat Al-Qadr. Dan Nabi ﷺ bersabda: إِنَّ اللهَ وَهَبَ لأُمَّتِيْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, وَلَمْ يُعْطِهَا مَنْ كَانَ قَبْلَهُمْ. “Sesungguhnya Allah memberikan Lailatul Qadar untuk ummatku, dan tidak memberikannya untuk (ummat-ummat) sebelumnya”. Dalam Kitab Duratun Nashihiin diceritakan diantara sebab turunnya ayat surat Al-Qadr, ketika hampir wafatnya Nabi ﷺ, Beliau bersedih karena sudah merasakan akan berpisah dengan ummatnya. Beliau ﷺ bersabda : "Apabila aku telah meninggal dunia, maka

Rahasia Kemenangan Badar

Oleh: @UstadzKembar 17 Ramadhan masyhur dikenal sebagai malam Nuzulul Qur'an. Malam dimana Sang Maha Luhur menancapkan Ayat-Ayat Cinta-NYA kedalam sanubari ummat manusia melalui kekasih-NYA Nabi kita tercinta Sayyiduna Muhammad SAW. Ayat-Ayat Cinta-NYA membawa dan menunjukkan kita kepada kemenangan sejati. Peringatan Nuzulul Qur'an mengingatkan kita pula pada peristiwa besar di lembah Badar yang terjadi pada tahun kedua Hijriyyah persis pada tanggal yang sama 17 Ramadhan. Hingga kejadian itu pun diabadikan dalam barisan Ayat-ayat Cinta-NYA وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ "Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya." (QS Ali Imran 123) Lihatlah ketika para Shahabat Ahlul Badr mampu meraih kemenangan indahnya dalam keadaan berpuasa, mereka mereguk kemuliaan besar dalam bulan Ramadha