Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Santri Untuk Negri

Oleh : @UstadzKembar سنتري - SANTRI س = سَالِكُ إِلَى الاَخِرَة Santri harus selalu menuju jalan akhirat ن = نَائِبُ عَنِ المَشَايِخ Santri adalah generasi pengganti para Guru ت = تَارِكُ عَنِ المَعَاصِى Santri harus mampu menjauhkan diri dari kemaksiatan ر = رَاغِبُ فِي الخَيرَات Santri harus menyenangi setiap hal kebaikan ي = يَرجُو السَّلاَم...

Bohong Itu Candu Berat

Oleh : @UstadzKembar Sesungguhnya BOHONG/DUSTA adalah penyimpangan akhlaq, dia adalah salah satu akhlak/perilaku yang paling buruk, dan sifat yang tercela. BOHONG membuat manusia seperti binatang yang tidak bisa diambil faidah dari ucapannya, bahkan binatang tidak berbahaya ucapannya, sedangkan para pendusta bisa menimbulkan bahaya dari ucapannya. Maka ketahuilah, dari sisi ini binatang lebih baik dari pendusta. Na'udzubillah Oleh karenanya Rasulullah ﷺ bersabda : « إياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور ، وإن الفجور يهدي إلى النار ، وإن الرجل ليكذب ، و...

Tangis Suci Baginda Nabi

Oleh : @UstadzKembar Suatu ketika Sayyidina Husein kecil mendatangi ibundanya, Sayyidah Fathimah, sambik menangis ia berkata. “Bundaku, Kakek (Nabi Muhammad ﷺ) lebih mencintai kakakku Hasan daripada aku.” “Mengapa duhai anakku ?” tanya bundanya penuh kelembutan. “Kakek senantiasa mengecup bibir Hasan sedangkan Kakek hanya mencium leherku.” ujar Sayyidina Husein kecil. Segera Sang Ibunda membawa kedua anaknya menghadap Rasulullah ﷺ dan menceritakan keluhan anak tercintanya itu. Sembari menatap tajam dan lama, Rasulullah ﷺ pun berkata, ”Anakku Fatimah, Hasan memang selalu kukecup bibirnya, lantaran kelak ia akan wafat diracun oleh orang terdekatnya, dan seluruh isi perutnya akan terburai keluar lewat mulutnya. Sedangkan engkau wahai Husein...” Sambil menatap Sayyidina Husein lama sekali, Rasulullah ﷺ tidak bisa meneruskan ucapannya, dan akhirnya Beliau ﷺ pingsan beberapa saat. Setelah tersadar Bel...