Postingan

Sumpah Pemuda Dalam Nafas Islam

Selamat Hari Sumpah Pemuda Kami Putra dan Putri INDONESIA mengaku Bertanah air satu, Tanah air Indonesia Berbangsa satu, Bangsa Indonesia Berbahasa satu, Bahasa Indonesia _________________ Sumpah Pemuda Dalam Nafas Islam Oleh : @UstadzKembar Lahirnya 'Sumpah Pemuda' tergagas dari semangat nasionalisme para pemuda nusantara, termasuk diantara mereka pemuda-pemuda Islam. Sumpah Pemuda adalah sumpah setia kepada negara yang merupakan representasi sumpah setia pengabdian dan penghambaan kepada Allah SWT. Sumpah setia kepada Allah, telah sangat ampuh melahirkan para pemuda-pemuda harapan dunia, tak hanya bangsa. Sebutlah saja misalnya sejumlah pemuda hebat seperti yang paling muda adalah 8 tahun, siapa lagi kalau bukan Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, 11 tahun, Al-Arqaam 12 tahun, Abdullah bin Mazh’un 17 tahun, Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun, Qudaamah bin Abi Mazh’un 19 tahun, Said bin Zaid dan Shuhaib Ar-Rumi dibawah 20 tahun, Mus...

Kemuliaan Agama Islam Di Atas Segalanya

Oleh : @UstadzKembar Tersebutlah Al-Imam Al-Qadhi Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani yang menjabat sebagai Qadhi (Hakim) di Lebanon. Beliau dihadapkan kepada suatu kasus pembunuhan. Sebagai hakim beliau harus menegakkan keadilan. Dan pada saat persidangan berlangsung, didatangkanlah pemuda yang menjadi tersangka pembunuhan tersebut. Syekh Yusuf pun bertanya, "Betul kamu telah melakukan pembunuhan itu ?" Dijawab sang pemuda, "Betul... Saya telah membunuh seseorang wahai Syekh". "Apa alasan kau membunuh wahai anak muda ?" "Aku membunuh karena dia telah menghina Rasulullah ﷺ terang-terangan. Aku tak sanggup menahan amarahku terhadap orang yang mencaci Rasulullah ﷺ dihadapanku. Maka aku bunuh orang itu". Syekh Yusuf terdiam sejenak, lalu beliau bertanya, "Tangan mana yang kau gunakan untuk membunuh orang itu.... Kanan atau kiri ?" "Tangan kananku ini wahai Syekh", jawab pemuda itu. Lalu tiba-tiba Syekh Yusuf An-Nabhani...

PUASA TASU'A dan 'ASYURA

Oleh : @UstadzKembar Berikut dalil Puasa Sunnah Tasu'a & 'Asyura : عن إبن عبّاس رضي اللّه عنهما أَنَّ رسولَ اللّه صلّي اللّه عليه وسلّم صام يوم عاشوراء وأمَرَ بصِيامه (متّفقٌ عليه) عن أبي قتادةَ رضي اللّه عنه أَنَّ رسولَ اللّ...

Jangan Bawa-Bawa Agama ?

Oleh : @UstadzKembar Jangan bawa-bawa agama dalam urusan politik, Jangan bicara politik di dalam masjid, Jangan dicampuradukkan dengan politik, Politik itu kotor jangan dibawa kedalam ranah agama yang suci, Agama itu tinggi dan jangan direndahkan dengan politik .... Sekilas pernyataan diatas terdengar masuk akal dan begitu sangat meninggikan Agama, padahal pernyataan itu justru merendahkan Agama. Dan pernyataan diatas begitu sering kita dengar. Sampai-sampai dianggap menyinggung SARA jika membawa-bawa Agama dalam urusan kenegaraan. Ketahuilah, Agama itu adalah hidup kita. Ia bukan barang yang bisa dibawa dan ditinggal, ia adalah identitas yang melekat dunia akhirat. Agama ini bukan 'bongkar-pasang', bukan 'copot-tempel'. Masa iya ada istilah "ntar kafir, ntar kaga" atau "sebentar muslim, sebentar kafir"? Islam harus menyeluruh dan totalitas, sebagaimana firmanNYA : يأيّها الّذين امن...

Cara Menjadi Orang Hebat

Oleh : @UstadzKembar Ternyata ada kehebatan yang justru lahir dari menyembunyikan beberapa hal. Inilah ukurannya : قال الإمام الشافعي رحمه الله : جوهر المرء في ثلاث : Imam Syafi'i berkata: kehebatan seseorang terdapat pd tiga perkara ● كتمان الفقر: حتى يظن الناس من عفتك أنك غني 1. Kemampuan menyembunyikan kemiskinan, sehingga orang lain menyangkamu berkecukupan karena kamu tidak pernah meminta. ● وكتمان الغضب: حتى يظن الن...

Dunia Bagai Tetesan Madu

Oleh : @UstadzKembar Mari kita gali hikmah dari hikayat singkat tentang semut dan tetesan madu. Setetes madu jatuh di atas tanah. Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut. Hmmm... manis. Lalu dia beranjak hendak pergi. Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi. Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya. Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi. Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu. Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan tanah. Dan... Tentu saja tak bisa bergerak. Malang nian, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu. Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab : ﻣﺎ ...

Dunia Itu Murah

Oleh : @UstadzKembar Syaikh Syaqiq Al-Balkhi dalam perjalanan ke Makkah, untuk menunaikan ibadah Haji. Ketika sampai di kota Baghdad, Sulthan Harun Ar-Rasyid memanggilnya untuk menghadap. “Berilah petuah kepadaku,” perintah Harun. “Jika demikian, dengarkanlah!” Syaikh Syaqiq memulai. “Allah Yang Maha Besar telah memberi kepadamu kedudukan Abu Bakar dan Dia menghendaki kesetiaan yang sama darimu. Allah telah memberi kedudukan Umar dan Dia menghendaki engkau dapat pula membedakan kebenaran dari kepalsuan. Allah telah memberimu kedudukan Utsman dan Dia menghendaki agar engkau juga bersikap sederhana dan mulia. Allah telah memberikan kepadamu kedudukan Ali yang diberkahi-Nya dan Dia menghendaki agar engkau bersikap bijaksana dan adil pula.” “Lanjutkanlah!” pinta Harun. “Seandainya engkau hampir mati kehausan di tengah padang pasir dan pada saat itu ada seseorang menawarkan seteguk air, berapakah harga yang berani engkau bayar untuk...