Menangisnya Pohon Kurma
Oleh : @UstadzKembar
فَلَمَّا كَانَ يَومُ الجمُعة قَعَدَ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم على المِنْبَرِ، فَصَاحَتْ صياح الصَّبيِّ . فَنَزَلَ النَّبي ، حتَّى أخذَهَا فَضَمَّهَا إلَيْهِ، فَجَعلَتْ تَئِنُّ أنِينَ الصَّبيِّ الَّذي يُسكَّتُ حَتَّى اسْتَقرَّتْ
Ketika datang hari Jum'at, Nabi saw. duduk di atas mimbar lalu berteriaklah batang pohon kurma itu lalu menjerit bagaikan jeritan anak kecil, lalu Nabi saw. turun sehingga dapat memegangnya kemudian memeluknya. la merintih bagaikan rintihan anak kecil yang perlu didiamkan, sehingga akhirnya tenanglah ia. (HR.Bukhari - Riyadus Shalihin 1831)
Pada suatu Jumat, ketika Rasulullah memberikan khutbah, warga Madinah digemparkan dengan suara tangis yang amat pilu dan tak kunjung henti. Ternyata, ada sebuah pohon kurma yang menangis. Sejak Masjid Nabawi berdiri, pohon kurma itu telah di sana. Pohon itu selalu menjadi sandaran Nabi setiap Beliau memberikan khutbah.
Dikarenakan ada seseorang yang menawarkan sebuah mimbar dari kayu untuk Rasul gunakan. Maka, pada saat mimbar Rasul siap digunakan, dan diletakkan di dalam masjid. Saat Rasul menaiki mimbar, menangislah si pohon karena ia tak lagi menjadi “teman” Rasul dalam khutbah Jumat seperti biasa.
Setelah dipeluk Nabiyullah, si pohon bahagia. Ia tak lagi menangis dan merintih. Rasulullah pun berkata kepada para sahabat, “Kalau tidak aku peluk dia, sungguh dia akan terus menangis hingga hari kiamat,” sabda Nabi.
Kisah pohon kurma yang menangis ini banyak perawi yang meriwayatkan hadis tersebut, sehingga tak perlu lagi dipertanyakan kesahihannya.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3319; Ibn Majah no. 1407; Ahmad no. 13605, 13628, 13690, 13764 dan 13944; al-Darimi no. 33 dan 1517
______________
fb.com/UstadzKembar
Kisah ini menunjukkan betapa seluruh makhluk, pohon sekalipun, mencintai Rasulullah. Maka, sangat mengherankan jika manusia yang berakal dan mengetahui keluhuran akhlak Beliau SAW kemudian tak jatuh cinta pada Sang Nabi SAW.
Komentar
Posting Komentar