Mencium Kiswah Makam Rasulullah ﷺ
Oleh : @Ustadz.Kembar
Suatu ketika seorang Ulama besar dari Hadramaut yang berasal dari kalangan Habaib menunaikan ibadah haji.
Beliau adalah kerabat Raja di Hadhramaut sehingga disambut sebagai tamu negara. Setelah berhaji, beliau ziarah ke makam kakeknya, yakni Rasulullah ﷺ ditemani langsung Sang Raja Saudi. Karena tak kuasa menahan kerinduannya kepada Rasulullah ﷺ, beliau mencium dan memeluk Kiswah Rasulullah ﷺ. Kiswah adalah kain penutup Makam. Beberapa pejabat negara yang melihatnya berusaha mencegahnya sambil berkata, “Ini bid’ah dan dapat membawa kita kepada syirik.” Dengan penuh adab, beliau tak membantah satu kata pun.
Beberapa hari kemudian, beliau diundang ke jamuan makan bersama Raja Saudi. Pada kesempatan itu beliau menyerahkan titipan hadiah Al-Quran buatan tangan dari Raja Hadramaut yang terkenal pada saat itu karena keindahannya se-jazirah Arab. Saking girang dan dipenuhi rasa takjub, Raja Saudi menciumi Al-Qur’an tersebut! Beliau pun berkata, “Jangan kau cium Qur’an tersebut. Itu dapat membawa kita kepada syirik!”
Sang Raja menjawab, “Bukanlah Al-Qur’an ini yang kucium, akan tetapi aku menciumnya karena ini adalah KALAMULLAH (Firman ALLAH)!”
Beliau pun menanggapi, “Begitu pula aku, ketika aku mencium Kiswah Makam Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Rasulullah ﷺ -lah yang kucium! Sebagaimana seorang sahabat (Ukasyah) ketika menciumi punggung Rasulullah ﷺ, tak lain adalah karena rasa cinta beliau kepada Rasulullah ﷺ. Apakah itu syirik?!”
Tercengang sang Raja dan para pejabat terdiam tak mampu menjawab. Kemudian beliau membaca beberapa bait syair Layla Majnun :
ﻣﺮﺭﺕ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻳﺎﺭ ﺩﻳﺎﺭ ﻟﻴﻠﻰ
ﺃﻗﺒﻞ ﺫﺍﺍﻟﺠﺪﺍﺭ ﻭﺫﺍﺍﻟﺠﺪﺍﺭ
ﻓﻤﺎ ﺣﺐ ﺍﻟﺪﻳﺎﺭ ﺷﻐﻔﻦ ﻗﻠﺒﻲ
ﻭﻟﻜﻦ ﺣﺐ ﻣﻦ ﺳﻜﻦ ﺩﻳﺎﺭﺍ
"Aku melewati sebuah rumah, rumahnya Layla
Dan aku menciumi setiap dinding-dindingnya
Bukanlah karena sebuah rumah yang membuat hatiku hanyut dalam cinta
Akan tetapi karena cintaku kepada sang penghuni rumah"
Salam Kembar
ADI & ALWI
Komentar
Posting Komentar