Postingan

Puasa Sunnah Tarwiyah Dan Arafah

Gambar
  Puasa Sunnah Tarwiyah Dan Arafah IG : @Ustadz.Kembar Sobat Kembar yang dimuliakan Allah, jangan lupa besok sudah jatuh tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa sunnah pada tanggal 8 Dzulhijjah dinamakan puasa Tarwiyah dan pada tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan puasa Arafah. Puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah Haji, agar dapat turut merasakan kenikmatan ruhaniah seperti yang dirasakan oleh para jama’ah Haji. Adapun keutamaan puasa sunnah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist, diantaranya adalah: صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ “Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.” (HR. Ad-Dailami, As-Suyuthi, dan Ibn Hibban) Bacaan niat Puasa Tarwiyah : نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى NAWAITU SHAUMA GHADIN 'AN ADAA'I SUNNA...

Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Gambar
  Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah IG : @Ustadz.Kembar Dinamakan Dzulhijjah, karena dalam bulan tersebut terdapat syariat ibadah haji. Dahulu orang Arab melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelestarian terhadap ajaran Nabi Ibrahim AS (Tahdzibul Asma’, 4/156). Lalu kemudian Islam datang dan menyempurnakannya sebagai syari'at dan bahkan Ibadah Haji menjadi Rukun Islam. Allah ﷻ‎ menganugrahkan kepada kita dalam setahun ada hari-hari yang mulia. Di antaranya 10 hari terakhir Ramadhan dan 10 hari pertama Muharram, termasuk 10 hari pertama Dzulhijjah yang kemuliaannyaa hanya bisa ditandingi dengan jihad. Dan bahkan Allah ﷻ‎ bersumpah demi kemuliaan 10 hari Dzulhijjah ini : وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ  "Demi fajar dan malam yang sepuluh.” (QS Al Fajr: 2) Yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh malam Dzulhijjah. Dan yang dimaksud dengan kata ”fajar” adalah fajar pada hari nahr (Idul Adha) sebagai penutup keutamaan 10 Malam Dzulhijjah.  Betapa besar keutamaa...

Catatan Akhir Syawwal

Gambar
IG : @Ustadz.Kembar Momentum Syawwal senantiasa terkait kepada esensi acara Halal bi Halal, tradisi indah Muslimin di Indonesia. Dan tiada lain isi dari acara tersebut adalah saling meminta maaf, saling memberi maaf, dan mengeratkan tali sillaturrahim. Inilah ikatan tenunan cinta yang dibuat karena cinta kepada Allah. Tenunan "Syawwal" ini menyempurnakan kain "Taqwa" yang kita sudah tenun dengan "benang-benang Ramadhan", puasa, tarawih, tadarus, sedekah, zakat, dan lainnya. Perhatikan perumpamaan yang begitu sarat makna dalam Al Quran berikut: وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكٰثًا "Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan tua (gila) yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali." (QS. An-Nahl 92) Dahulu di kota Mekkah, ada wanita tua gila yang kelakuannya setiap hari menenun benang menjadi kain. Namun setiap usai benang ditenunnya menjadi kain yang indah, dia bongk...

Catatan Malam Takbir

Gambar
IG: @Ustadz.Kembar Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya...  Karena itu, ketika kita termasuk orang yang kurang baik dalam penyambutan, semoga kita bisa melakukan yang terbaik di saat perpisahan. Menangislah... Sebelum berpisah dengan bulan suci Ramadhaan... Menangislah... Atas lembar demi lembar Al-Quran yang menunggu untuk dikhatamkan Namun tak juga beranjak dari Juz awalan atau pertengahan Al-Qur'an... Menangislah... Atas Qiyamullail (shalat malam/tarawih) yang bolong penuh tambalan dan jauh dari sempurna... Menangislah... Atas puasa yang masih sekedar menahan lapar dan haus saja Karena masih dikuasai amarah syahwat dan kotoran hati Menangislah... Atas zakat yang belum menyucikan hati untuk terus berbagi Masih terlena dengan kefanaan dunia Menangislah... Sebab entah apakah kita masih akan dipertemukan lagi dengan bulan suci Ramadhaan berikutnya atau tidak... Menangislah... Biar butir air mata bening itu jadi saksi di hari Kiamat Bahwa kita masih terus dan terus beru...

Langit Dan Bumi Menangis Di Akhir Bulan Ramadhan

Gambar
  IG: @Ustadz.Kembar Diterangkan dalam suatu kitab Hadits:  ِإذَا كَانَ اَخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ “Ketika tiba akhir malam Ramadhan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad ﷺ. (Sahabat) bertanya, “Musibah apakah wahai Rasulullah?” Nabi ﷺ menjawab, “Berpisah dengan bulan Ramadhan, sebab pada bulan ini doa dikabulkan dan shadaqah diterima.” " Sungguh Allah memerintah kepada para malaikat di bulan Ramadhan untuk tidak menuliskan pahala sunnah untuk ummat Nabi Muhammad ﷺ, melainkan digantikan dengan pahala wajib atas amalan-amalan sunnah yang dikerjakan. Tidak ada musibah yang lebih besar kecuali habisnya bulan Ramadhan dan ketika langit dan bumi menangis karena musibah yang menimpa ...

Sebab Turun Surat Indah Al-Qadr

Gambar
IG: @ustadzkembar.com_ Salah satu hadiah besar dan spesial untuk Ummat Nabi Muhammad ﷺ adalah Lailatul Qadar, malam yang nilainya melebihi 1000 bulan. Malam ini tersebut dengan indah di dalam surat Al-Qadr, dan berikut asbabun nuzul-nya (sebab turun): Sayyidina Anas bin Malik RA meriwayatkan: Rasulullah pernah memikirkan tentang umur ummat terdahulu yang berumur panjang. Nabi berduka karena mustahil bagi umatnya dapat menandingi ibadah dengan ummat terdahulu. Lalu datang Jibril AS membawa wahyu surat Al-Qadr. Dan Nabi ﷺ bersabda: إِنَّ اللهَ وَهَبَ لأُمَّتِيْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, وَلَمْ يُعْطِهَا مَنْ كَانَ قَبْلَهُمْ. “Sesungguhnya Allah memberikan Lailatul Qadar untuk ummatku, dan tidak memberikannya untuk (ummat-ummat) sebelumnya”. Dalam Kitab Duratun Nashihiin diceritakan diantara sebab turunnya ayat surat Al-Qadr, Beliau bersedih karena sudah merasakan akan berpisah dengan ummatnya. Beliau ﷺ bersabda : "Apabila aku telah meninggal dunia, maka siapa lagi yang akan menyampaikan ...

Rahasia Kemenangan Pasukan Badar

Gambar
IG: @Ustadz.Kembar 17 Ramadhan masyhur dikenal sebagai tanggal terjadinya Nuzulul Qur'an. Hari dimana Sang Maha Luhur menancapkan Ayat-Ayat Cinta-NYA kedalam sanubari ummat manusia melalui kekasih-NYA Nabi kita tercinta Sayyiduna Muhammad SAW ﷺ. Ayat-Ayat Cinta-NYA membawa dan menunjukkan kita kepada kemenangan sejati. Peringatan Nuzulul Qur'an mengingatkan kita pula pada peristiwa besar di lembah Badar yang terjadi pada tahun kedua Hijriyyah persis pada tanggal yang sama 17 Ramadhan. Hingga kejadian itu pun diabadikan dalam barisan Ayat-ayat Cinta-NYA وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ "Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya." (QS Ali Imran 123) Lihatlah ketika para Shahabat Ahlul Badr mampu meraih kemenangan indahnya dalam keadaan berpuasa, mereka mereguk kemuliaan besar dalam bulan ...