SEDEKAH ITU ABADI
Abdullah bin Mubarak, adlh seorang imam besar ahli hadits dlm kalangan generasi setelah tabi’in.
Saat musim haji tiba, Abdullah pergi ke pasar untuk membeli unta dn perbekalan haji. Di tengah perjalanan, ia melihat ada seorang ibu tengah membersihkan bangkai ayam. Ia pun terkejut dan bertanya.
“Wahai ibu, untuk apa ibu membersihkan bangkai ayam ini?”
“Untuk di makan.” Jawab ibu itu tanpa menoleh.
“Bukankah ibu tahu, Allah mengharamkan kita memakan bangkai ayam.”
“Bangkai ayam ini memang haram bagi tuan, tetapi tidak untukku dan anak"ku. Ketahuilah, aku dan anak"ku sdh 3 hari tdk makan kecuali minum sedikit. Suamiku Syahid di jalan Allah, dan dia tidak meninggalkan warisan. Sedangkan, untuk meminta-minta aku malu. Aku mencari makanan kesana kemari, tapi tidak aku dapatkan kecuali bangkai ayam ini,” jawab ibu itu.
Hati Abdullah bergetar hebat. Air matanya mengalir deras, dan ia berkata dalam hati. “Wahai Ibnu Mubarak, haji apakah yang lebih mabrur dari pada menolong ibu ini dan anak"nya?”
Dan tanpa berpikir lagi. Ia serahkan semua uang yg akan di gunakannya untuk haji.
“Wahai ibu, mulai detik ini, bangkai ayam itu haram bagimu dan anak"mu! Ambil uang ini, dan segeralah beri makan anak"mu.”
Ibu itu gembira sekali dan berterimakasih dan mendoakan Abdullah.
Meskipun tdk jadi berangkat haji, namun, saat musim haji usai, banyak para haji yg baru pulang itu bercerita telah bertemu Abdullah disana. Abdullah tentu saja heran dgn cerita tersebut krn dia tidak jadi pergi haji.
Malam harinya, ia bermimpi bertemu dgn Rasulullah SAW. Dlm mimpinya, Rasulullah berkata “Wahai ibnu Mubarak, engkau telah merelakan bekal hajimu unt menolong sanak keturunanku shg terbebas dr kesulitan hidup. Maka, Allah mengutus malaikatNya yg diserupakan dgn dirimu pergi haji untukmu setiap tahun. Dan engkau akn menerima pahalanya sampai hari kiamat.”
Subhanallaah, Sedekah itu ABADI
Salam Kembar Adie Alwi
---
@UstadzKembar
FP : fb.me/ustadzkembar
CP : SMS/WA 087781093963
Rekening
BCA : 6805019135
Mandiri : 1030004859704
Komentar
Posting Komentar