Tawadhu Kepada Guru
Sejak dahulu para generasi terbaik umat ini telah mendidik kita bagaimana beradab kepada gurunya, cara memberikan penghormatan dan menghargai para ulama, yang patut kita contoh Sahabat Mulia Abu Sa’id Al-Khudri ra. berkata :
كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا
“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” (HR. Bukhari)
Hingga Al-Imam As-Syafi’i pun dulu pernah menceritakan ketika Beliau belajar, mengatakan :
كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له لئلا يسمع وقعها
“Dulu aku membolak-balikkan kertas di depan Imam Malik dengan sangat lembut, karena seganku padanya dan supaya dia tak mendengarnya.”
Dan Imam Ar-Rabi’ bin Sulaiman (salah satu murid Al-Imam As-Syafi'i) berkata :
مَا وَاللَّهِ اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إِلَيَّ هَيْبَةً لَهُ
“Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Imam Asy-Syafi’i melihatku, karena hormatku kepadanya.”
Demikian keadaan para Aslafuna Sholeh (ulama sholeh terdahulu) beradab kepada gurunya, berakhlak kepada ulama. Sehingga membalikkan kertas saja seorang Imam As-syafi'i dihadapan gurunya, sangat menjaga jangan sampai terganggu saat gurunya mengajar.
Sayyidina Umar bin Khattab ra. berpesan :
تواضعوا لمن تعلمون منه
“Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian.”
Semoga dengan tawadhu kepada para pengajar, serta memuliakan Guru-guru dan para ulama. Maka Allah anugerahkan kita ilmu yang berkah dan bermanfaat dunia dan akhirat.
----
Salam Kembar Adie Alwi
Twitter : @lwiyusuf @dduror @ustadzkembar
IG : @AlwiYusuf @Adie_Yusuf
FP : fb.me/ustadzkembar
Email : adie.alwi@gmail.com
SMS/WA : 087781093963
Komentar
Posting Komentar